HALSEL,Liputan-Malut.com- Kepemimpinan Bupati Halmahera Selatan Usman Sidik dan Wakil Bupati, Bassam Kasuba baru memasuk tahun ketiga. Namun, sejumlah pencapaian berhasil diraih. Padahal, awal kepemimpinan keduanya sempat melalui masa sulit, dimana pandemi Covid19 merebak ke Negeri ini termasuk Halmahera Selatan.
Kondisi itu membuat Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan dibawa dua orang ini harus mengubah rencana keuangan dan proyek, menjadikan penanganan Covid-19 menjadi prioritas.
Selain itu capaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada 2021 diawal kepemimpinan keduanya, Halmahera Selatan memiliki APBD hanya Rp 1,4 triliun. Setahun kemudian atau 2022 menjadi Rp 1,521 triliun, dan tahun 2023 menjadi Rp 1,539 triliun. Artinya terjadi kenaikan lebih dari Rp 18 miliar, hingga pada 2023, APBD Halmahera Selatan dinilai memecahkan rekor. Sebab, pada APBD murni semula Rp 1,539 triliun naik menjadi Rp 2,16 triliun di APBD perubahan. Artinya, kepimpinan Usman-Bassam baru dua tahun berhasil menaikkan APBD sebesar Rp 760 miliar.
Angka ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Halmahera Selatan. Angka ini mengungguli APBD Kabupaten Kota lain di Maluku Utara.
Sekertaris Daerah Kabupaten Halmahera Selatan Safiun Radjulan menjelaskan, nilai APBD Halmahera Selatan sempat fluktuatif dalam lima tahun terakhir. Namun dalam dua tahun ini, angkanya mengalami peningkatan signifikan.
Peningkatan itu, tak terlepas dari kemampuan Bupati dalam mencari celah penambahan pendapatan asli daerah (PAD). Selain itu, pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan juga berkoordinasi ke Provinsi terkait dengan dana bagi hasil (DBH) pajaknya, termasuk DBH dari pusat. Sehingga nilai pendapatan terus meningkat.
Safiun menambahkan, sejak Usman melaksanakan tugas sebagai Bupati Halmahera Selatan, APBD di angka Rp 1,4 triliun. Namun berkat kerja kerasnya dengan melakukan terobosan-terobosan anggaran di Pemerintah Pusat, APBD naik drastis.
“Alhamdulillah, yang termuat dalam dokumen APBD perubahan tahun ini sebesar Rp 2,16 triliun. Perlu digaris bawahi, hasil itu adalah hasil kerja keras Pak Bupati,” ungkapnya, Jumat (13/10).
Mantan Kepala Dinas Pendidikan ini bilang, Halmahera Selatan saat ini merupakan salah satu kabupaten dengan APBD paling besar. Di mana setiap penyusunan program yang termuat dalam R-APBD perubahan 2023 sangat realistis.
“Kita tidak pernah mendongkrak PAD yang tidak realistis, semua diarahkan Pak Bupati bahwa kita menghitung anggaran berdasarkan hasil pendapatan yang betul-betul rasional,” jelasnya
Safiun menambhakan, tahun 2024 nanti, Pemda Halmahera Selatan akan mengelola air baku di perusahaan tambang, yaitu Harita Nickel dan Wanatiara Persada di Pulau Obi. Pengelolan air baku tersebut, ditaksir perbulan mencapai Rp 3 miliar, yang masuk ke PAD.
“Selama ini pengelolaannya di provinsi, padahal itu kewenangan kabupaten. Jadi kita ambil alih dan itu sudah disetujui pihak Harita dan Wanatiara, “bebernya.
Karena itu, Safiun optimis semua program prioritas bupati akan diselesaikan, karena APBD juga naiknya tinggi. “Jadi kita akan melakukan rapat-rapat untuk mengevaluasi program prioritas Pak Bupati yang sementara ini jalan, karena ini sudah masuk akhir tahun,” pungkasnya (Red)