Catatan Redaksi Media Liputan Malut oleh : Irfan Abdurahim
Tidak bermaksud menggurui atau mendikte publik lewat catatan pendek ini, tetapi catatan ini ditulis atas cermatan dan pantauan atmosfer atau suhu politik di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) tampak mulai dirasakan.
Hal ini terlihat saat pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) tanggal 27-29 baru-baru ini, masing-masing tim sukses sudah mengklaim peta kekuatan dari kandidat mereka.
Klaim dari tim sukses itu tentu cukup beralasan karena situasi Politik di Halmahera Selatan dari periode ke periode sebelumnya selalu saja dikaitkan dengan entitas etnis atau suku yang mendiami 249 desa dan 30 Kecamatan. Sebab, Kabupaten tersebut dihuni oleh 18 entitas atau suku yang akan ambil bagian menentukan pemimpin 5 tahun mendatang.
Diketahui, ada empat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang siap berjibaku di Pilkada Halsel tahun ini, untuk posisi Calon Bupati, tiga orang berasal dari satu entitas atau suku yakni Tobelo-Galela (TOGALE) yakni Bahrain Kasuba, Jasri Usman dan Hasan Ali Bassam Kasuba, sementara satu Calon Bupati berasal dari satu entitas atau suku yakni Makian-Kayoa (Makayoa) yakni Rusihan dJafar.
Sementara untuk posisi Calon Wakil Bupati yakni Helmi Umar Muksin dari entitas Bajo, dimana entitas ini tersebar di beberapa Kecamatan, Calon Wakil Bupati, Mohtar Sumaila dari entitas Buton dan keterwakilan 5 Kecamatan di Obi hanya satu figur yang masuk dalam kontestasi Pilkada tahun 2024. Sementara calon Wakil Bupati, Umar Hi Soleman sendiri dari entitas Tidore dan yang terakhir Calon Wakil Bupati, Muhlis Jafaar juga di ketahui dari entitas Makayoa.
Dari konfigurasi tersebut, para Calon Bupati mulai intens melakukan konsolidasi diawali dengan merebut hati para sesepuh yang terbilang sangat berpengaruh pada entitas mereka, tak disangka Cabup, Bassam Kasuba juga ambil bagian ikut konsolidasi dengan mantan Gubernur dua periode, H. Thaib Armaiyn yang notabene adalah sesepuh Makian-Kayoa. Semua itu dilakukan untuk mencari simpati dari keluarga dan basis elektoral dari sang mantan Gubernur itu.
Tak tinggal diam, Cabup Rusihan Djafar juga intens dan lebih giat melakukan konsolidasi dengan sejumlah sesepuh Makian-Kayoa sebut saja DR. Rivai Umar, Jafar Umar, Dr. Husen Kausa dan salah satu pengusaha asal Obi.
Amatan Redaksi Liputan Malut, saat ini semua tim mulai menyiapkan berbagai ramuan alias strategi dan taktik untuk menjual kandidat mereka supaya bisa mendapatkan suara siginifikan berdasarkan pilihan politik dari masyarakat Halmahera Selatan, mulai dari sosial Media seperti Facebook, Instagram, tiktok, group WhatsApp, kemudian berita media online dan media cetak.
Sebagai penutup dari catatan pendek ini, kita lihat saja nanti wejangan dari materi kampanye calon Bupati dan Wakil Bupati, kemudian ramuan propaganda, skema jitu dari tim sukses terdiri dari koalisi Partai Politik dan tim relawan. Apakah.? Satu (1) Jagoan dari entitas Makayoa mampu mengalahkan tiga (3) ataukah sebaliknya satu diantara 3 Jagoan dari entitas Togale mampu mengalahkan Makayoa. Kita liat saja nanti keputusan Politik yang ditentukan oleh Masyarakat Halmahera Selatan pada tanggal 27 Nopember 2024. (**)
