HALSEL,Liputan-Malut.com- Sikap Dinas Satuan Polisi Pamong praja dan pemadam kebakaran Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) untuk menutup pasar BUMDes Desa Labuha tampaknya berbuntut panjang. Pasalnya, seluruh pedagang dan Pemerintah Desa Labuha.
Amatan Redaksi Liputan Malut dipasar BUMDes Labuha, Selasa (25/08/2020) pagi puluhan Anggota Satpol PP mendatangi pasar tersebut dan meminta untuk dikosongkan karena pasar yang sebelumnya ditembak juga sudah dipindahkan ke pasar baru desa Tuwokona Kecamatan Bacan Selatan.
Mendengar maksud kedatangan dari Anggota Satpol PP itu, para pedagang bersama Kepala Desa Lanuhay, Badi Ismail langsung beraksi karena tidak terima dengan kebijakan Pemerintah Daerah. Karena kecewa, Kepala desa juga terlihat menghamburkan seluruh jualan bawang rica tomat (Barito) dan yang jualan lainnya sehingga para pembeli yang sudah datang dipasar tersebut terpaksa harus meninggalkan pasar tersebut.
“Ngoni ini selalu batasi orang p hak apa talalu eee. Ngoni tra pernah tanggung orang p hidup, sementara torang jualan di pasar BUMDes Labuha ini untuk mencari hidup dan kebutuhan anak-anak sekolah. Bikiapa harus larang dan mau tutup, sementara pasar ini sudah dibangun oleh Pemerintah Desa Labuha,” teriak salah satu pedagang sambil memukul jualan nya dihadapan puluhan Anggota Satpol PP.
Salah satu Ibu penjual Barito karena kecewa dengan lantang berteriak kepada anggota satpol PP mengatakan kalian ini tidak pernah memberikan uang untuk anak-anak mereka sekolah dan kuliah jadi jangan asal main tutup tempat mereka mencari rezeky.
“Ngoni tra pernah kasih uang makan dan tidak pernah kasih uang untuk torang p anak sekolah dan kuliah kong,”ujarnya dengan nada kesal
Meski para pedagang dan Kades Labuha sudah mengamuk lantaran tidak terima dengan tindakan Satpol PP. Namun, Anggota Satpol PP tetap bersikeras dan mengangkut barang-barang milik penjual untuk diangkut dari tempat jualan ke Mobil Satpol PP untuk diamankan. (Red)