HALSEL,Liputan-Malut.com- Pekerjaan ruang kelas baru (RKB) Sekolah Dasar Negeri 135 Halsel Desa Sawanakar Kecamatan Kepulauan Botang Lomang, Kabupaten Halmahera Selatan yang dibangun sejak tahun 2017 lalu tidak bisa difungsikan dan dibiarkan terbengkalai.
Pantauan media ini di lokasi, salah satunya ruang kelas baru (RKB) yang dibangun sejak tahun 2017 lalu hingga saat ini belum selesai, kondisi bangunan sebut saja timbunan dalam dan luar bangunan belum terisi, pintu, jendela, serta plafon belum terpasang sampai saat ini bahkan atap bagian ujung belakang juga belum ditutup.
Iswan Dasri saat ditemui dirinya mengatakan bahwa bangunan tersebut sudah cukup lama, sejak tahun 2017 sampai saat ini belum dilanjutkan. “Iya benar pekerjaan sudah cukup lama, “kata Iswan Dasri, tukang yang mengerjakan bangunan itu saat dikonfirmasi Minggu (08/07/20)
Lanjut Iswan, selain dia ada juga lain yang tugasnya angkut bahan material lokal yakni pasir dan timbunan dan upah mereka sebagian sudah di panjar ada yang belum panjar sama sekali.
bahkan pada waktu itu, kontraktor Ridwan Subur sempat memberikan upah kerja setengah dari total jumlah upah kerja senilai Rp.25.000.000. Namun dia mengatakan bahwa, sistem kerja kami ketika dibayar harus sesuai dengan volume kerja yang sudah kami kerjakan.
“Padahal, sampai sekarang upah yang baru di berikan itu sebesar Rp.5.000.000, belum lagi upah kerja buruh pengangkut semen dan material toko lainnya yang belun di bayar sekitar Rp.3.Juta lebih. Pekerjaan tidak dilanjutkan karena kehabisan bahan material, mereka pun sudah menyampaikan ke kontraktor tersebut, Ridwan Subur tetapi dia tidak lagi merespon bahkan sampai saat ini belum ada tanggapan dari kontraktor maupun pihak terkait,”cetus Iswan
Sementara itu, Gafur Abubakar salah satu pekerja pengangkut timbunan bangunan mengaku baru menerima Rp.500.000, dari total upah kerja Rp.5.000.000, dan sampai saat ini sisa upah belum lagi terbayar. “Perjanjian kerja kami sistem borongan, tapi beberapa waktu lalu saat kami masih kerja angkat timbunan, kontraktor datang kasih panjar hanya Rp.500.000′ dan saya bilang kalau uang Rp.500 ribu itu tidak usah saya punya juga ada,”tandas Gafur
Sementara, data yang dihimpun media ini, tunggakan kesepakatan upah kerja bangunan Rp.25.000.000, yang sudah dipanjar Rp.5.000.000, selain itu, jumlah keseluruhan dari total anggran tunggakan (hutang) ongkos buruh serta pengangkut bahan material dan pekerja lainnya yang belum terbayar sampai saat ini totalnya Rp.33.170.000.
Terpisah Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Umar Iskandar alam saat dikonfiramasi via telepon seluler belum lama ini mengatakan aggarannya baru cair 30% sisa anggaran akan dicairkan setelah pandemik Covid 19 mulai membaik.
“Anggaran cair baru 30% sisanya akan dicairkan untuk proses pembangunan lebih lanjut,”ujar Umar Iskandar alam
Ditanyakan soal pertanggung jawaban Kontraktor, Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Halsel Umar Iskandar mengatakan pihaknya telah melayangkan surat pemanggilan untuk dimintai keterangan progres bangunan RKB namun hinggal kini, Ridwan subur belum menghadiri panggilan Dispendikbud tersebut.
“Surat untuk meminta Kontraktor sudah kami layangkan namun sudah beberapa bulan kami menunggu belum juga datang, “pungkasnya. (Jul)