HALSEL,Liputan-Malut.com- Kendati warga desa Kusubibi telah menyampaikan keluhan terkait pencemaran lingkungan akibat pembuangan limbah berbahaya atau B3 yang berdampak tidak bisa dikonsumsi air bersih atau PDAM. Namun, keluhan tersebut tampaknya diabaikan oleh pengusaha Tong yang ada di Kusubibi.
salah satu oknum pengusaha tong, Sudin ketika dikonfirmasi wartawan terkait pencemaran limbah B3 atau bahan berbahaya Cyanida dan merkury, dia justru meminta kepada warga kusubibi apabila ada yang korban meninggal dunia karena limbah maka dia siap bertanggung jawab.
“Warga pernah minta untuk cari pipa PDAM trus saya bilang silahkan minum Air, kalau ada yang mati bilang, supaya torang tanggung jawab,”ucap Sudin kepada awak media lewat Via Hand phone dengan nada marah, Selasa (22/12/2020)
Bahkan kata sudin, dirinya merupakan pemain lama dalam pengelolaan tambang rakyat. Sebab, sebelumnya dirinya pernah juga main material tambang di pulau Obi. “Di Obi sana itu dulu kita ada bikin sampe puluhan tahun, bahkan limbah tercemar di kali-kali basar me tara apa-apa,”kata Sudin
Selain itu, dirinya juga mengakui bahwa, bukan hanya limbah miliknya, ada juga puluhan tong yang menghasilkan limbah yang tak terurus. “Bukan hanya sudin punya, ada Hi Komar lagi, bahkan ada yang punya limbah dekat sungai, saat hujan itu mengalir ke laut dan menyebabkan ikan banyak mati,”tutup Sudin (tim)