HALSEL,Liputan-Malut.com- Warga Kusubibi Kabupaten Halmahera Selatan bahkan Provinsi Maluku Utara umumnya sangat bersyukur adanya tambang rakyat. Namun, tambang tersebut tidak dijaga oleh orang atau masyarakat yang mengais rezeky sehingga sudah berdampak buruk dan bahkan menjadi malapetaka.
Informasi yang dihimpun Redaksi Liputan Malut, Minggu (20/12/2020) kemarin dijelaskan bahwa awal tambang kusubibi itu dibuka ribuan orang datang mengais rezeky dan hampir setahun itu tidak terdengar ada warga yang meninggal di lokasi tambang. Tetapi belakangan ini, sudah sering terjadi musibah diakibatkan banyak penambang meninggal karena tertimbun longsor dan tertimbun kayu hingga meninggal di lokasi tambang.
Tokoh Adat Togale, Hi. Ishak kepada Redaksi Liputan Malut mengeluhkan adanya kejadian tersebut, seraya dirinya menceritakan kronologis kenapa ada warga atau penambang bisa meninggal.
“Saya tidak tau dari mana asal usul minuman keras (miras) jenis cap tikus itu datang tetapi tiba-tiba sudah tersebar di lokasi tromol, begitu juga dengan perempuan yang tidak tau asal usul mereka sudah banyak di lokasi tromol. Saya sudah tegur 3 kali kalau bole minuman dan perempuan itu jangan lagi tapi tidak dihiraukan oleh pemerintah desa jadi lokasi tambang ini sudah tiga kali kena musibah longsor dan orang meninggal dunia,”tandasnya
Lanjut Hi Sadek, dia berharap kalao bisa penagak hukum atau polisi bisa cegah peredaran minuman keras di lokasi tambang kusubibi supaya jangan lagi ada musibah. “Kalau bole pemerintah desa dan Polisi cegah supaya jangan lagi ada minuman keras di lokasi tambang dan tromol,”pinta Hi. Ishak (tim)