LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Kinerja TAPD Amburadul, Politik Penganggaran Pemda Kalah Dengan DPRD Halsel. Bupati Marah Dan Tinggalkan Ruang Rapat

Selasa, 18 Oktober 2022 | 11:56 pm
Reporter: Pemred
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 1350
Bupati Halsel sebelum meninggalkan ruangan rapat (Foto Istimewa Liputan Malut)

HALSEL,Liputan-Malut.com- Dugaan mafia anggaran yang dilakukan oleh tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) tampaknya menjadi fokus Bupati Halmahera Selatan Usman Sidik. Buktinya, dalam rapat dua hari lalu orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten tersebut naik pitam alias marah dan langsung meninggalkan tempat rapat yang dihadiri Sekretaris Daerah Sekda Saiful Turuy dan seluruh pimpinan SKPD. 

Amatan Redaksi Liputan Malut, rapat di mulai sekira pukul 09.15 WIT dibuka oleh Sekretaris Daerah, setelah itu Sekda menyerahkan kepada Bupati untuk memberikan pengarahan. Bupati pun langsung memberikan pengarahan dan awalnya masih terlihat adem, selang beberapa menit kemudian suara lantang mulai keluar karena dirinya merasa ditipu oleh tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) bersama dengan Badan anggaran (Banggar DPRD) Halmahera Selatan. 

Bupati mengatakan, banyak program dipangkas dan yang di instruksikan jangan di akomodir tetapi TAPD sengaja masih memasukkan program dengan mengabaikan instruksinya. 

Kemudian, apa yang menjadi usulan pimpinan SKPD juga sebagian besar tidak diakomodir oleh TAPD dan Banggar. Padahal yang diusulkan itu program prioritas. Akibat penganggaran yang amburadul maka politik anggaran itu Pemda kalah dengan DPRD.

“APBD-Perubahan tahun 2022 itu saya kawal dan sudah sampaikan berulang kali ke TAPD untuk anggaran yang belum prioritas itu jangan dulu di akomodir, utamakan dulu program prioritas yang ada dalam RPJMD Bupati dan Wakil Bupati karena itu janji kami saat kampanye. Ironisnya, diam-diam TAPD hilangkan seluruh program prioritas dan lebih utamakan Pokok Pikiran (Pokir) Anggota DPRD yang tersebar di sejumlah SKPD,”ujar Bupati dengan nada marah

Terlihat Bupati semakin marah karena ulah TAPD, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan itu langsung keluar meninggalkan ruangan rapat dan akhirnya Sekretaris Daerah (Sekda) langsung menutup rapat dan pimpinan SKPD pun meninggalkan ruang tersebut. (Red)

Berita Lainnya