LABUHA,Liputan-Malut.com- Kendati protap alias aturan protokoler penanganan Covid 19 terbilang sangat ketat. Namun, aturan tersebut tampaknya belum berlaku sepenuhnya di Kabupaten Halmahera Selatan. Hal tersebut membuat Keluarga bayi umur (53) hari merasa kecewa dengan keputusan tim dokter satuan tugas (Satgas) Covid 19 Halmahera Selatan yang menyatakan bayi tersebut sudah masuk dalam pasien dalam pengawasan (PDP).
Anggota DPRD Halsel, Humein Kiat kepada Redaksi Liputan Malut, Sabtu mal tadi (08/05/2020) dikediaman nya mengatakan, bayi yang sakit itu keluarga nya dan memang ada riwayat perjalanan orang tuanya dari Ternate, kemudian, setelah mereka tiba di Gane bayi itu sakit dan dibawah ke Puskesmas Saketa, dokter di Puskesmas mengaku tidak punya alat sedot lendir maka diarahkan ke RSUD Labuha.
“Sempat orang tua bayi ini khawatir jangan sampai di RSUD akan dijemput dengan protokol kesehatan, tetapi dokter sampaikan bahwa datang cari dokter anak untuk sedot lendir bayi, akhirnya mereka memutuskan berangkat ke Babang. Lucunya, saat mereka tiba di pelabuhan Babang, tim dokter dari RSUD Labuha sudah menjemput bayi itu dengan pakaian pelindung diri atau APD lengkap dan langsung dibawah ke RSUD akhirnya orang tua nya langsung shock, karena bayi langsung di isolasi. Setelah dalam isolasi dilakukan pemeriksaan dan dua kali diperiksa itu hasilnya non reaktif, kedua harinya tiba-tiba sudah di fonis PDP. Sebagai keluarga, saya sangat menyesalkan sikap dokter di RSUD Labuha karena hasil pemeriksaan rapid test pertama dan kedua itu hasilnya non reaktif kenapa tiba-tiba bayi itu sudah dinyatakan pasien dalam pengawasan (PDP). Kemudian, orang tua perempuan dari bayi itu yang setiap hari menyusui statusnya kita tidak tahu,”tandas Humein
Lanjut Politisi PKS ini mengatakan, pihaknya meminta kepada dokter agar melakukan tindakan secara baik itu karena Covid 19 ini bukan penyakit mainan lalu proses penyembuhan nya juga asal-asalan.
“Sebagai Wakil Rakyat dari PKS di Dapil III Gane sangat kecewa dengan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh tim medis di RSUD karena saya melihat sendiri
Koq ada keluarga pasien bebas keluar masuk lewat naik Jendela dan bahkan petugas masuk keluar ruang isolasi lewat Jendela. Apakah lewat jendela untuk keluarga pasien itu diatur dalam protokoler kesehatan Covid 19 atau ini bagian dari cara agar lebih banyak pasien yang kenal PDP dan bahkan positif.? Saya berharap tim kesehatan Covid 19 harus lebih ketat dan steril lagi khusus gedung isolasi,”tegas Humein (Red)