HALSEL,Liputan-Malut.com- Meski pemilihan kepala daerah (Pilkada) Halmahera Selatan (Halsel) telah selesai dilaksanakan. Namun, keterlibatan aparatur sipil Negara (ASN) tidak sertamerta harus hilang. Sebab, mereka terlibat aktif dilapangan untuk memenangkan kandidat tertentu khusus di Kepulauan Obi.
Sekretaris DPC PKB Halsel, Muhammad Yunus Nazar kepada Wartawan Liputan Malut baru-baru ini mengatakan, jelang hari H pencoblosan itu semua tim dikerahkan masing-masing desa di Kepulauan Obi dan dilapangan kita berhadap-hadapan dengan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) turun bersama dengan tim sukses pasangan calon Helmi Umar Muksin-Laode Arfan.
“Sebelum coblos itu tiga ASN aktif konsolidasi pemenangan ke Hello dan, setelah satu hari pencoblosan pun saya dan teman-teman masih temui mereka di wilayah Obi tepatnya di desa wayaloar dan beberapa desa. Mereka adalah Kabid Aset BPKAD Halsel, Etosea Ladjame, salah satu Kabid di Dinsos, Marten Kurama dan Frans Fofoki, salah satu Kabid atau Staf di Dispora atau Nakertrans,”tandas La Rudi sapaan akrabnya
Lanjut Mantan Anggota Dewan Dapil Obi ini mengatakan, keterlibatan ASN ini secara nyata karena pihaknya sudah melihat dan menerima laporan dari tim desa bahwa mereka turun ke desa-desa itu untuk menekan para kepala sekolah dan Camat agar mendukung pasangan Helmi Umar Muksin-Laode Arfan.
“Dalam PP 53 tahun 2010 itu jelas diatur bahwa PNS atau ASN dilarang keras terlibat dalam politik praktis, tetapi mereka sengaja mengabaikan. Untuk itu saya mendesak kepada Tim penegakan hukum (Gakkum) Bawaslu Halsel agar memproses laporan yang telah disampaikan oleh tim Hukum Usman-Bassam. Hal ini dimaksudkan agar ada efek jera bagi para ASN yang sengaja mengabaikan aturan,”pinta La Rudi (tim)