LIPUTAN-MALUT.com
NEWS TICKER

Dinkes Halsel Gelar Rakor Percepatan Vaksinasi dan Pengendalian Covid-19

Kamis, 3 Februari 2022 | 11:01 am
Reporter: Willy Parton
Posted by: LIPUTAN MALUT
Dibaca: 842
Rakor lintas Sektoral (Foto Jul Liputan Malut)

HALSEL, Liputan-Malut.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut), Menggelar kegiatan rapat koordinasi (Rakor) lintas sektor dalam pelaksanaan dan pengendalian penyakit corona virus disaese 2019 (Covid-19)

Kegiatan ini melibatkan 32 kepala Puskesmas di 30 Kecamatan yang tersebar di Halmahera Selatan, bertepat di hotel Buana Lipu Desa Mandaong Kecamatan Bacan Selatan.

Kepala Dinkes Halsel Asia Hasyim, mengatakan kegiatan lintas sektor ini dalam rangka mempercepat vaksinasi anak usia 6- 12 tahun, vaksin Boster (vaksinasi tahap III) dan mengejar vaksinasi Puskesmas yang masih dibawah target.

“Rapat lintas sektor ini juga dalam rangka mendeteksi virus omicron yang sekarang meningkat di Kabupaten lain, walaupun di Halsel belum ada kasus omicron tapi kami dinas kesehatan berupaya melakukan pencegahan,”jelas Asia. Diwawancara usai Rabu, (02/02/22).

Dalam Pencegahan kasus omicron di Halsel kata Asia, pihak dinas kesehatan melakukan testing di seluruh pelabuhan yang ada di kota Labuha,”Testing ini upaya mendeski pelaku-pelaku perjalanan yang datang ke Halsel,”imbuhnya.

Bahkan 5 orang TKA bekerja di perusahaan yang sempat melakukan cuti ketika kembali ke perusahan Obi Halsel dilakukan hasil tes Picsart negatif.”jadi belum ada kasus omicron di Halmahera Selatan,”ujar mantan Direktur RSUD Labuha itu.

Sementara itu Kabid pengendalian penyakit dan menular Dinkes Halsel Husen Alhadat menekankan kepada kepala Puskesmas untuk lebih meningkatkan Testing.”karena Testing itu sebagai syarat PPKM maka Testing itu sebagai indikator,”tegas Husen.

Husen menyebutkan kegiatan Testing yang masi dilakukan itu hanya ada 3 Puskesmas yang masi melakukan Testing diantarnya, Puskesmas Babang, Puskesmas Labuha, Gandasuli.

“Puskesmas lain itu suda tidak lagi melakukan Testing, ini kenyataan karena laporannya hampir setiap hari kami terima,”ucapnya.

Lebih lanjut Husen menjelaskan, Testing ini dilakukan penting karena untuk mendeteksi satu orang dilakukan Trecing 15 orang,”Artinya satu orang terkonfirmasi positif, maka minimal 15 orang harus dilakukan Trecing,”terang Husen. (Jul)

Berita Lainnya