LABUHA,LiputanMalut.com- Terkait pemberitaan edisi Sabtu (09/05/2020) dengan judul “Ditemukan keluarga pasien dan petugas Kesehatan keluar masuk ruang isolasi lewat Jendela” ditanggapi oleh Satuan Tugas (Satgas) Covid 19 Kabupaten Halmahera Selatan.
Sekretaris Satgas Covid 19 Halsel, Daud dJubedi kepada Redaksi Liputan Malut mengatakan, kinerja satuan tugas (Satgas) Covid 19 Halsel sudah sesuai prosedur dan terkait bayi itu memang non reaktif tetapi dari hasil pemeriksaan dan observasi Dokter ahli anak dan dokter ahli paru bahwa bayi itu mengalami gejala penemonia maka bayi itu di tetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) jadi dia harus di isolasi karena itu permintaan dokter paru. “Itu pertimbangan tekhnis bukan pertimbangan perasaan jadi pihak keluarga harus memahami itu,”tandasnya
Lanjut Daud, terkait dengan keluar masuknya pasien dan tenaga kesehatan melalui Jendela itu karena pintu ruangan isolasi dipalang oleh keluarga pasien atau bayi karena mereka tidak mau bayi ini di isolasi makanya dokter dan paramedis serta keluarga pasien juga terpaksa harus ikut jendela karena kondisi nya tidak normal.
“Ketika mereka tidak mau bayi itu di isolasi Dokter meminta untuk menanda tangani surat pernyataan tetapi mereka tidak mau, dan tetap bersikeras untuk masuk ruang VIP, tetapi dokter tidak mengizinkan karena bayi itu ada gejala penemonia dan keluarga pasien tidak tau itu karena mereka menyangka bayi itu hanya sakit biasa saja. Kami berharap keluarga pasien harus mengerti karena Dokter bekerja itu sudah sesuai protokoler Kesehatan,”pungkasnya mengakhiri (Red)